Jumat, 23 Mei 2014

Sebentuk Hati

Bismillahirrahmanirrahim..
Waktu kuliah dulu, sebelum mendapat hidayah-Nya boleh dikatakan aku pernah berpacaran. Tapi Alhamdulillah aku bisa hijrah, keluar dari kegelapan menuju jalan cahaya-Nya, dan semakin ingin mengenal-Nya. Aku mulai mengikuti halaqoh dan bergabung dengan komunitas Islam, kemudian aku mulai memanjangkan jilbabku, dan menjaga interaksi dengan laki-laki yang bukan mahram.

***
Sore hari, bunyi SMS datang dari HPku. Ternyata sms dari Murrabiyah-ku.

Indah, udah siap nikah kan? Siapin CV taaruf ya, besok pagi bawa kerumah Umi!

Aku masih bengong menatap layar HP ku, kemudian kugerakkan jari-jariku untuk membalas SMSny.

Insya Allah siap Mi, bismillah.

Tepat satu bulan yang lalu, kusampaikan keinginanku kepada Umi untuk segera menggenapkan separuh agama.

"Afwan Indah, Umi belum ada calon untuk ditaarufin ke kamu, yang sabar ya ndah! Terus semangat perbaiki diri." Jawab umi saat itu.

Aku dan enam muslimah lainnya di majelis liqo yang dibimbing oleh umi memang belum ada satu pun yang menikah. Topik jodoh pun sering menjadi obrolan hangat.

***
Malam itu kubuka dan kubaca berulang-ulang file CV taaruf di komputer. Susah! susah benar mengisi CV taaruf ini ketimbang bikin skripsi, keluhku waktu itu. Aku sampai minta tolong Aida teman liqoku untuk merevisi CV ini.

Tiba-tiba terlintas dalam pikirku, siapa laki-laki yang akan ditaarufin ke aku itu ya ? Apa aku mengenalnya? Seperti apa dia? Bagaimana perilakunya? Ahh, semuanya akan terjawab besok ketika aku ke rumah umi. Dan Tiba-tiba saja aku ingat mbak Santi, seniorku, dia juga belum menikah.

***
"Mi, ini CV taaruf Indah." kataku sambil menyodorkan map coklat berisi CV itu ke Umi. "Tapi Mi, sebaiknya laki-laki yang akan ditaarufin ke Indah itu buat mba Santi aja, indah ngalah Mi, biar mba Santi menikah terlebih dahulu." Ucapku.

"Indah, laki-laki ini kirim CV ke umi minta ditaarufin sama kamu neng, CV taaruf ini ditujukan untuk kamu." kata Umi lembut.

"Emang siapa dia Mi ? apa Indah mengenalnya?"
Tanyaku penasaran.

"Coba kamu buka saja CV-nya/" jawab umi.

Dag dig dug, saat perlahan-lahan kubuka dan kubaca nama yang terpampang dibagian awal "DEDDY RACHMAN" !

Masya Allah, laki-laki ini kan pengurus aktif salah satu komunitas Islami yang aku ikuti baru-baru ini. Nggak sengaja air mataku mengalir, laki-laki Saleh itu ingin taaruf denganku. Kenapa aku yang dia pilih diantara muslimah lain yang jauh lebih salehah? Pantaskah aku mendampingi dia? Bisakah dia mendampingiki?

Belum sempat ku lanjutkan membaca CV-nya, buru-buru aku minta izin pulang. "Istikharah dulu ya ndah, segera kabari umi, kamu mau lanjut atau enggak ke proses taaruf selanjutnya." pesan umi sebelum aku pulang.

Bismillah, kemantapan hati itu sudah bulat setelah istikharah dan minta pendapat orangtua tentang proses ini. Dua hari setelah tukar CV, Aku dan Deddy dipertemukan dirumah umi. Deddy ditemani oleh Murabbi-nya. Disana kami diminta bertanya tentang apa saja yang ingin diketahui oleh masing-masing pihak. setelah selesai tiap tahapan proses taaruf, masing-masing kami diminta istikharah lagi. Tiga hari kemudian Deddy datang sendirian menghadap ayah menyampaikan keinginannya memindahkan tugas ayah menjagaku dipundaknya! Indah banget mendengarnya saat itu.

Satu minggu kemudian, aku, umi dan adikku gantian silaturahim kerumah Deddy. Berselang tujuh hari setelah itu Deddy dan keluarganya datang ke rumah untuk mengkhitbahku. Dua pekan kemudian kamu pun mengucap janji suci yang disaksikan para penduduk langit. Dan mahar Deddy saat itu adalah hafalan surat Al-Muzammil. Merasa terharu di saat mendengar lantunan tilawahnya sebelum akad nikah terucap. Ya Allah, terurai syukurku, laki-laki saleh itu tertakdir menjadi suamiku.

Tangisku semakin deras saat mengingat perjalanan hijrahku, sungguh janji-Nya itu pasti. Wanita baik-baik akan membersamai laki-laki yang baik. Alhamdulillah, proses taaruf kami sampai menikah hanya satu setengah bulan. Maha Suci Engkau Ya Rahman, yang mempersatukan dua hati dalam ikatan yang menggetarkan 'Arasy. Meski sebelumnya kami tak saling mengenal.

#selesai :-)

Dari ; Buku #Saleha_Is_Me
by : @Muslimah_Talk

2 komentar: